2. Pilih bahasa sebagai default language system pada Ubuntu Server.
3. Pilih lokasi Negara tempat anda tinggal, bila tidak tercantum pilih other.
4. Pada langkah ini installer akan meminta untuk mendeteksi keyboard yang terpasang, dapat dilewati jika tidak ingin melakukan proses pendeteksian keyboard.
5. Pilih pengaturan keyboard yang cocok dengan milik anda lalu enter.
8. Selanjutnya proses partisi. Dalam metode partisi terdapat 4 pilihan :
a. Guided – use entire disk
Jika anda memilih ini maka seluruh hardisk akan dihapus dan partisi akan dilakukan otomatis oleh menu installer.
b. Guided – use entire disk and set up LVM
Jika anda memilih ini sytem akan mempartisi harddisk dengan LVM (LogicalVolume Manager) yaitu partisi virtual.
c. Guided use entire disk and set up encrypted lvm
Jika anda memilih ini sytem akan mempartisi harddisk dengan LVM (LogicalVolume Manager) yaitu partisi virtual tetapi partisi akan dienkripsi atau dikodekan agar tidak mudah dibaca oleh orang lain.
d. Manual
Jika anda memilih ini anda akan mempartisi harddisk secara manual. Disini saya memilih manual.
9. Proses selanjutnya pilihlah harddisk yang akan dipartisi lalu tekan enter.
10. Lalu muncul perintah create new partition table on this device, lalu pilih yes dan tekan enter.
11. Selanjutnya Pilih lah harddisk yang berstatus “free space” untuk membuat partisi baru, lalu enter.
12. Pilih create new partition untuk membuat partisi baru atau automatically partition the free space agar system mempartisi kapasitas harddisk secara otomatis, lalu tekan enter.
14. Pada type for new partition terdapat 2 pilihan
1. Primary = berfungsi sebagai tempat menyimpan file – file system
2. Logical = berfungsi sebagai tempat menyimpan file file.
Disini saya memilih primary, lalu tekan enter.
16. Langkah selanjutnya pada yaitu partition settings, hal -hal yang perlu dilakukan yaitu: pada Use as ganti dengan Ext 4 journaling file system. Dan pada Mount Point diganti dengan /.Kemudian pilih Donesetting up the partition yang artinya pengaturan partisi sistem sudah selesai.
17. Untuk partisi yang kedua sebaiknya digunakan untuk menyimpan file dan data-data ,lakukan hal yang sama sesuai proses pembuatan partisi yang pertama tetapi pada type for new partition pilihlah logical, pada location for new partition pilih end, dan pada partition settings, pada bagian use as ganti dengan Ext 4 journaling file system dan pada bagian mount point ganti dengan /home.
18.Untuk partisi yang terakhir sebaiknya digunakan untuk swap , disini swap berfungsi untuk membantu kinerja memory (RAM).Lakukan hal yang sama dalam proses pembuatan partisi baru tetapi pada new partition size kapasitasnya harus 2 kalinya RAM. Pada type for new partition pilihlah primary, pada location for new partition pilih beginning, dan pada partition settings,
19. Setelah itu akan muncul perintah write change to disk yang berfungsi untuk menerapkannya ke harddisk. Pilih Yes untuk menerapkan ke harddisk.
24. Ketikkan lagi password yang sama dengan passsword yang diketik pada langkah sebelumnya untuk di verifikasi.
25. Langkah berikutnya anda akan diminta untuk mengenkripsi home directory. Fungsi enkripsi disini ialah untuk menkonversi teks biasa menjadi non readable teks. Disini saya memilih No.
26. Selanjutnya proses configurasi apt , tunggu proses ini sampai selesai. apt merupakan sebuah tool yang digunakan untuk pengaturan perangkat lunak di dalam GNU/Linux.
27. Pilih no automatic update jika tidak ingin memperbaharui system Ubuntu Server lau tekan enter untuk melanjutkan proses selanjutnya.
29. Selanjutnya akan muncul pilihan- pilihan software yang akan diinstall pada Ubuntu Server tekan spasi untuk memilih software mana yang akan diinstal di Ubuntu Server.Bila sudah pilih continue.
31. Disini anda akan diminta untuk menginstall Grub Boot Loader ke Master Boot Record, GRUB berfungsi untuk memperbolehkan user memilih sistem operasi mana yang akan dijalankan (jika terdapat lebih dari satu sistem operasi).Pilih yes untuk menginstall Grub Boot Loader.
34. Ubuntu server siap untuk digunakan , masukkan username account dan password yang telah diisikan pada proses instalasi Ubuntu sebelumnya.
Tidak
perlu mencucurkan keringat dan darah ketika anda menginstall dan tidak perlu
mengeluarkan air mata setelah anda berhasil menginstall
J
Comments
Post a Comment